>

Khotbah Roma 7:13-26 Tema Tujuan Hukum Taurat

Ibadah PPGT Jemaat Silo Rante Lara : Sabtu, 18 Agustus 2018

Hari ini, kita akan melihat salah satu contoh khotbah dari Roma 7:13-26 dengan tema "Tujuan Hukum Taurat".

"Tujuan Hukum Taurat"

Khotbah Roma 7:13-26 Tema Tujuan Hukum Taurat
Contoh Khotbah by Pixabay.com
Syalom! Puji Tuhan, saya melihat ada sukacita pada setiap kita yang hadir saat ini. Hari ini, dari Roma 7:13-26 kita mengangkat suatu tema Tujuan Hukum Taurat. Hukum Taurat adalah segala perintah dan ketetapan yang diterima oleh Musa dari Allah sendiri untuk menjadi panduan bagi umat-Nya Israel dalam perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir.

Pertanyaannya ialah, mengapa Tuhan memberikan Hukum Taurat pada Bangsa Israel pada saat itu? Ada 2 hal yang menjadi pokok pertimbangan penyebab Hukum Taurat diberikan kepada Bangsa Israel. 

Yang pertama, Hukum Taurat diberikan kepada Bangsa Israel pada saat itu untuk menjadi panduan bagi mereka sebagai umat pilihan Tuhan untuk dapat hidup kudus dihadapan Sang Pencipta. 

Dan yang kedua, Hukum Taurat diberikan oleh karena rencana Allah yang luar biasa bagi kita semua yang hadir saat ini.

Rencana Allah yang luar biasa untuk kita? Sebelumnya, mari kita melihat Kejadian 3. Dalam Kejadian 3 dengan jelas dikatakan bahwa manusia yaitu Adam dan Hawa telah melanggar perintah Tuhan sehingga manusia kehilangan kemuliaannya di hadapan Allah.

Mari kita hubungkan dengan renungan kita pada hari ini dari Roma 7:13-26. Dalam Roma 7:13-26 ini, kita melihat pergumulan luar biasa yang dialami oleh Rasul Paulus. Rasul Paulus secara terbuka mengaku ketidakberdayaannya melawan kuasa dosa. 

"Sebab apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat yang aku perbuat." Ayat 19

Dari pembacaan kita saat ini, kita bisa melihat tujuan diberikannya hukum taurat itu lebih ditekankan kepada tujuan yang kedua, yaitu tujuan untuk rencana Allah yang luar biasa untuk manusia. Manusia yang berdosa!

Teman-teman PPGT yang terkasih dalam Yesus Kristus. Seringkali dalam hidup kita, kita menjadikan Hukum Taurat sebagai alat untuk berdagang dengan Tuhan. Dengan memanfaatkan Hukum Taurat, secara rinci kesepuluh perintah, kita mengadakan hitung-hitungan dengan Tuhan.

Setiap kali kita datang kepada Tuhan kita berpikir Tuhan, saya hanya melakukan dosa kecil dari kesepuluh hukum yang Tuhan perintahkan. Saya hanya mengucapkan sasksi dusta tentang sesama teman saya dan tidak membunh. Itulah sifat manusia yang berdagang dengan Allah untuk membenarkan dirinya.

Sekali lagi, kita adalah manusia yang sering kali melupakan atau pun tidak sadar dengan dosa-dosa kita. Kita lupa ingatan bahwa kita adalah manusia berdosa. Oleh sebab itulah, Tuhan memberikan Hukum Taurat, bukan hanya untuk menurutinya tapi lebih untuk mengenalkan kepada manusia betapa hinanya mereka setelah jatuh ke dalam dosa. Hukum Taurat diberikan kepada kita manusia untuk mengaku bahwa kita semua adalah makhluk yang berdosa.

Tuhan memberikan Hukum Taurat karena kesombongan manusia. Manusia berpikir bahwa mereka dapat mengikuti dan melakukan semua yang Tuhan perintahkan. Namun kenyataannya bagaimana? Kita semua melanggar kesepuluh hukum itu! Teman-teman tidak percaya bahwa kita semua melanggar kesepuluh hukum itu?

Dalam Hukum Taurat dikatakan "ingat dan kuduskanlah hari sabat!" Semua kita melanggar hukum itu. "Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun..." Kita semua menduakan Tuhan dengan kepentingan kita masing-masing kepentingan duniawi.

Mungkin saudara mengatakan saya tidak melanggar hukum "Jangan membunuh!" Kita juga membunuh, membunuh nyamuk, ayam, dll. "Just Kidding!" Ingat bahwa dosa dalam hati juga termasuk dosa, saat kita marah seringkali kita menginginkan kecelakaan seseorang. 

Bahkan dengan ekstrim dikatakan bahwa melanggar salah satu hukum tersebut berarti kita berdosa dan bersalah pada semua hukum itu. Karena tidak mungkin seseorang akan dikatakan baik jika ia membunuh dan tidak berzinah. Tidak mungkin seseorang akan dikatakan baik dan tidak bersalah jika ia tidak mencuri namun membunuh.

Kembali pada tujuan Hukum Taurat yang kedua yaitu untuk rencana Allah yang luar biasa bagi umat manusia. 

Saat manusia jatuh ke dalam dosa, apa yang mereka lakukan? Tidak ada! Mereka sama sekali tidak peduli, hal ini disebabkan seperti yang saya katakan tadi, bahwa kesombongan kita manusia yang katanya dosanya kecil karena hanya melanggar hukum terkecil dalam kesepuluh hukum. Tidak ada dosa besar dan kecil. Saat kau berdosa kau tetaplah pendosa!

Mengapa kita di sini pada saat ini, pada malam ini beribadah dan mendengarkan Firman Tuhan? Karena rencana Tuhan yang luar biasa! Saat manusia jatuh ke dalam dosa manusia tidak peduli, Allah peduli! Saat manusia jauh dari Allah mereka tidak dapat kembali kepada Allah karena kesombongan mereka yang tidak mengakui kesalahan mereka, tapi Allah peduli. 

Hukum Taurat diberikan untuk mengenalkan dosa kepada manusia ketika mereka tidak dapat mengikuti semua yang tertulis di dalam Hukum Taurat. Hukum taurat itu kudus dan sempurna, tidak dapat dibengkokkan sehingga tidak seorang pun manusia yang dapat mengikuti perintah itu.

Tujuan Tuhan inilah yang menjadi bagian terpenting dalam anugerah penyelamatan manusia yang luar biasa. Saat kita manusia menyadari bahwa kita adalah orang-orang yang berdosa, maka kita membutuhkan pertolongan, kita membutuhkan seseorang yang akan menyelamatkan kita.

Pada ayat yang ke 25 pembacaan kita: "Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Tidak dikakatan, apakah yang harus saya lakukan agar bisa melakukan semua perintah Tuhan itu. Karena Tuhan tahu bahwa tidak mungkin manusia yang hidup dalam daging dapat mengikuti semua perintah suci tersebut! (Bukan berarti kita harus melanggar perintah hukum Taurat!)

Oleh sebab itulah, Hukum Taurat diberikan kepada manusia agar mereka sadar dengan segala keterbatasan mereka dan percaya bahwa mereka dapat diselamatkan karena inisiatif Allah sendiri secara cuma-cuma melalui pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib.

Ada banyak yang tidak dapat menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat mereka karena mereka masih berpikir sama seperti ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi. Dibenarkan karena usaha mereka, dibenarkan karena pekerjaan mereka. Padahal kita diselamatkan karena kasih setia Tuhanlah.

Jadi, apakah hukum taurat itu harus dilepaskan dari kehidupan kita? Apakah kita boleh melanggar kesepuluh hukum itu? Sekali-kali tidak! Kita yang telah hidup di bawah kasih karunia Allah menjadikan Hukum Taurat sebagai panduan hidup orang percaya. Sesuai dengan tujuan pertama diberikannya Hukum Taurat. 

Saat ini, kita melanggar perintah hukum taurat karena Tuhan Yesus yang membentengi dan memagari kita. Sekali lagi, kita diselamatkan bukan karena melakukan Hukum Taurat tapi kita diselamatkan oleh karena iman percaya kepada Yesus Kristus. 

Kesepuluh hukum adalah aturan yang membatasi kita dalam pergaulan dengan dunia dan sesama. Kita diselamatkan karena kasih karunia tanpa ada usaha kita untuk dibenarkan dengan melakukan Hukum Taurat. Terpujilah nama Tuhan, Haleluya! Amin.

Demikianlah khotbah PPGT dari Roma 7:13-26 dengan tema "Tujuan Hukum Taurat". Semoga bermanfaat, Tuhan Yesus Berkati! 

Dapatkan Artikel Baru Gratis Via Email:

0 Response to "Khotbah Roma 7:13-26 Tema Tujuan Hukum Taurat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel